Cedera Tulang dan Olahraga

Cedera Tulang dan Olahraga

Zaman sekarang banyak sekali orang yang mementingkan kesehatan dan olahraga. Keuntungan olahraga tidak boleh terlalu ditekan dan terbukti mengurani resiko darah tinggi dan penyakit jantung. Ini juga membantu mnejauhkan diabetes. Maka, aktivitas olahraga memerlukan partisipasi yang tinggi setiap saat. Jadi tidak mengherankan bahwa cedera yang diderita dari kegiatan seperti itu juga akan meningkat.

Cedera olahraga adalah cedera yang terjadi pada kegiatan atletik atau olahraga. Di U.S., sekitar 30 Juta anak-anak dan remaja berpartisipasi dalam beberapa bentuk penyelenggaraan olahraga, dan lebih dan 3.5 Juta cedera dilaporkan setiap tahunnya, yang di mana kehilangan waktu partisipasi yang dialami oleh peserta. Hampir satu-per-tiga cedera terjadi di masa muda adalah cedera yang terkait pada kegiatan olahraga. Di Malaysia, tren tersebut mengalami peningkatan yang sama. Cedera olahraga juga tidak hanya mempengaruhi kesehatan individu tapi juga produktivitas nasional karena kebanyakan cedera menimpa yang muda dan sehat.

Cedera olahraga bisa dibagi menjadi:

1. Traumatik
i. Kontusi atau memar – kerusakan pembuluh darah kecil yang menyebabkan perdarahan di dalam jaringan.
ii. Ketegangan – trauma terhadap otot dikarenakan peregangan yang berlebihan dan robek pada jaringan otot.
iii. Keseleo – cedera pada sendi, disebabkan oleh ligamen yang terenggang melebihi kapasitasnya.
iv. Luka – abrasi atau tusukan pada kulit.
v. Retak tulang – peretakan pada tulang.
vi. Dislokasi lutut dan bahu.
vii. Cedera saraf tulang belakang – rusak pada pusat system saraf atau tulag belakang.
viii. Kram – Kontraksi otot kuat yang bisa sangat sakit selama beberapa menit akan tetapi memijat otot bisa mengurangi sakit.

2. Penggunaan yang berlebihan
i. Lutut pelari (chondromalacia patellae)
ii. Tendinitis (siku pemain tennis, siku pemain golf)
iii. Tendinosis

3. Peralatan/Keletihan
i. Lecet
ii. Cedera sepeda
iii. Panas yang berlebihan

Pencegahan
Pencegahan membantu mengurangi kemungkinan cedera olahraga dan memberikan beberapa keuntungan. Beberapa keuntungan meliputi atlet yang lebih sehat, masa partisipasi yang lebih panjang di olehraga, berpotensial dalam kinerja yang lebih baik, dan mengurangi biaya perawatan. Ia dapat dibagi menjadi tiga kategori pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pencegahan premier ialah mengenai penghindaran cedera. Misalnya penahan pergelangan kaki yang usang, bahkan ketika tidak ada riwayat cedera pergelangan kaki sebelumnya. Jika kegiatan pencegahan premier efektif, maka kemungkinan cedera yang terjadi ialah kecil. Pencegahan sekunder meliputi diagnosa dini dan perawatan setelah cedera terjadi. Tujuan dilakukannya diagnosa dini ialah untuk memastikan cedera menerima perawatan yang tepat dan pemulihan berjalan dengan benar, oleh karena itu, mencegah komplikasi yang mungkin akan muncul kemudian. Terakhir, pencegahan tersier yang hanya berfokus pada rehabilitasi untuk mengurangi dan membetulkan diabilitas yang disebabkan oleh peristiwa traumatis. Contohnya pada kasus yang memerlukan kekuatan dan pergerakan kembali dan juga menggunakan penyangga pergelangan, sambil perlahan-lahan kembali ke kegiatan olahraga.

Perawatan
Perawatan untuk cedera olahraga bisa dibagi menjadi:
1. Tradisional
i. Physioterapi
ii. Perban
iii. Cryoterapi/terapi panas
iv. Suntikan intra-articular

2. Bedah
i. Perbaikan pada ligamen yang robek
ii. Rekonstruksi ligamen
iii. Perbaikan meniscus atau debrimen
iv. Fiksasi retak
v. Stabilisasi sendi untuk dislokasi bahu/lutut

3. Prolotherapy (proliferation therapy)
i. PRP injection
ii. Stem cell injection
iii. Injeksi Faktor Pertumbuhan

 

Di Timberland Medical Centre, kami berkomitmen untuk mencegah cedera olahraga dan masalahnya. Kami menawarkan pendapat, phisioterapi, proloterapi dan bedah untuk cedera olahraga yang akut dan kronik.

Artikel ini dibuat oleh Dr Leong Wan Hee, Ahli Bedah Tulang (dengan sub-spesialisasi dalam Cedera Olahraga) di Timberland Medical Centre.

*Informasi yang ada dalam artikel ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan hubungan satu-satu dengan tenaga medis professional yang berkualitas dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat medis untuk mendiagnosis atau mengobati masalah kesehatan atau penyakit. Anda harus berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan Anda jika Anda memiliki atau mencurigai masalah kesehatan pada diri anda.